Wednesday, 5 November 2014

The Icarus Deception


Icarus bersama ayahnya, Daedalus, ditawan oleh King Minos. Untuk menyelamatkan diri, ayahnya membuatkan sayap untuk Icarus supaya bisa terbang dan melarikan diri. Ayahnya berpesan untuk tidak terbang terlalu tinggi, karena matahari akan melelehkan lilin yang ada di sayap itu. Icarus terbang tinggi dan tidak menghiraukan pesan ayahnya, sampai leleh lilin yang ada disayapnya dan ia terjatuh meninggal. Pesan ini terus diturunkan dan membuat kita menjadi takut untuk melakukan sesuatu yang terlalu “tinggi” karena berbahaya buat kita.
Kata Seth Godin, yang tidak banyak diceritakan orang adalah, sebenarnya Daedalus juga berpesan pada Icarus untuk tidak terbang terlalu rendah, karena terbang terlalu rendah juga sangat berbahaya, kalau tidak mendapat angin yang pas bisa mati terjerembab. Lebih berbahaya lagi karena ketika terbang terlalu rendah, ada ilusi bahwa itu aman, padahal sebenarnya berbahaya.
Seperti cara orang menangkap rubah, dibangun sebuah dinding tinggi sepanjang empat meter, diberi makanan dan dibiarkan. Rubah takut, tapi setelah sekian hari tidak melihat bahaya mulai mau mendekati dan makan. Dua minggu kemudian dipasang lagi dinding satunya, dan diberi makanan dan dibiarkan lagi dua minggu. Dinding ketiga ditaruh lagi dan tetap dibiarkan saja, sampai banyak rubah yang masuk, maka ditutuplah dinding terakhirnya, dan tertangkaplah sekian rubah sekaligus. Bukankah semua malapetaka seperti itu, rasa aman yang salah membuat kita lengah, dan ketika kita sadar, kita telah terlambat.
Seth Godin telah menulis banyak buku, dari Purple Cow, All markerters are liars, Idea Virus, The Dip, Linchpin, yang masing2 memberikan sudut pandang yang menarik. Kali ini Seth Godin menulis buku motivasi yang kuat, memberikan hentakan untuk membuat kita kembali memikirkan mimpi2 lama kita, dan membangunkan kita dari zona nyaman kita. Untuk mau menjadi “artist”, menjadi “purple cow”, dan tidak tunduk pada konformitas kehidupan yang menekan kreativitas kita.
Dulu “safety zone” kita sama dengan “comfort zone” kita, apa yang membuat kita merasa nyaman itu karena disana aman. Tapi, pada “connected economy” yang sudah berubah ini, “safety zone” telah bergeser dan berpindah. Banyak yang tanpa kita sadari telah berubah menjadi tidak aman lagi. Kerja di perusahaan besar tidak lagi memberi jaminan, sekolah tinggi tidak membuat kita bisa bekerja layak, dan menuruti aturan bukan lagi sebuah tiket menuju sukses.
Lupakan Salvador Dali. Artis itu bukan lagi pelukis, pemahat, atau penulis. Bahkan bukan juga arsitek, juru potret, pemain filem, sutradara, pelukis mangga, atau pembuat game lagi. Sekarang semua kehidupan kita membutuhkan artis. Steve Jobs, Michael Dell, Mark Zuckerberg, Muhammad Yunus, Walt Disney adalah artis. Pebisnis, ahli kimia, dokter, restoran, bahkan ilmuwan handal, dapat menjadi “artis” dan menjadi hebat. Orang2 yang mengejar mimpi yang berbeda, dan tidak takut pada tekanan orang sekelilingnya, adalah pahlawan baru dunia ini. Mereka adalah artis yang sedang berkarya.
Buku ini tidak memberikan rahasia sukses, tidak memberikan kepercayaan bahwa sukses itu mudah, tetapi memberikan semangat kepada kita untuk mau berkembang dan mengejar impian kita, betapapun pahit nya kenyataan. Semua orang sukses selalu melewati keringat, darah, dan airmata yang berkepanjangan sebelum sukses itu tercapai.
Superman menjadi lebih menarik karena adanya Kryptonite, karena kalau Superman tidak punya kelamahan, maka ceritanya tidak akan menarik lagi. Karena adanya Kryptonite lah superman menjadi seperti manusia, menjadi rapuh. Tetapi justru itu yang memberi kekuatan. Seperti juga Vampire yang takut matahari. Kita juga memiliki kelemahan, ketakutan, dan ketidak yakinan akan diri kita sendiri.
Shame, Vulnerability, and being naked. Rasa malu, kerapuhan dan takut ketahuan akan ketelanjangan kita yang lemah, justru membuat kita menjadi menarik. Karena kita berjuang tiga kali lebih berat, bekerja 18 jam sehari, dan pantang menyerah walau telah gagal berkali kali. Tidak ada janji bahwa sukses itu mudah, dan tidak ada jaminan apapun. Tetapi kalau kita telah melakukan yang terbaik dari kita, dalam mengejar mimpi kita, bukankah itu sudah cukup?
Seekor kucing kecil, kalau terdesak dan takut, akan diam diujung ruangan, dan menunggu diselamatkan oleh ayah ibunya, atau oleh majikannya. Sebaliknya, kera kecil, kalau ketakutan malah selalu bergerak dan berupaya keras untuk selalu meranggih apapun yang ada disekelilingnya untuk menolong dirinya sendiri. Dijaman ini kita tidak dapat lagi menunggu, kita harus memilih diri kita sendiri, dan berupaya bergerak untuk menolong kita sendiri menuju sukses kita. Jadilah kera kecil yang selalu dan selalu berupaya menyelamatkan diri sendiri.
Kata Einstein: Semua orang adalah jenius. Kalau anda mengukur kehebatan ikan dari kemampuannya memanjat pohon, maka dia akan merasa menjadi yang terbodoh didunia ini selamanya. Kita semua memiliki talenta yang berbeda, memiliki minat yang berbeda, dan kita tidak bisa diukur dari satu tolok ukur yang tidak selalu cocok untuk kita.
A bucket of fear and a backpack full of loneliness. Menjalani kehidupan untuk mengejar mimpi tidaklah mudah, dan selalu dibarengi kekawatiran yang besar. Perjalanan melewati jalan2 yang tidak umum ini selalu membuat kita seperti membawa seember ketakutan dan sebuah ransel yang penuh dengan kesepian. Tapi itulah kehidupan seorang “artis” yang mau untuk mempertaruhkan kerapuhan dan kegagalannya untuk sebuah mimpi yang sangat didambakannya. Dan kita semua mempunyai potensi sebagai “artis”, apapun sebenarnya pekerjaan kita.
Boss terburuk didunia ini adalah saya sendiri. Coba kita pikirkan, berapa banyak hal yang tertunda, terbengkelai, janji tak terpenuhi yang telah kita perintahkan kepada diri kita sendiri. Saya adalah boss saya, dan boss ini adalah boss terburuk didunia. Kalau tidak maka kita sebenarnya sudah jauh lebih sukses dari sekarang. Sukses dimasa depan adalah untuk orang2 yang bisa menjadi boss hebat, mengawasi dan memerintah dirinya sendiri.
Seth Godin bercerita tentang sebuat tebing yang sangat curam tempat lompat tinggi air, tingginya 7 meter, dan kalau orang sudah naik keatas, tidak akan bisa jalan turun lagi karena terlalu curam berbahaya. Dia harus melompat kekolam didepannya itu. Banyak anak2 melihat itu dan merasa berani, langsung naik tangga kayu yang rapuh dan licin itu. Sesampai diatas, tidak berani melompat, sampai harus terdiam satu dua jam baru berani. Bahkan ada  yang sampai 14 jam baru didorong orang dan masuk keair.
Apa yang terjadi setelah orang naik keatas dan menjadi takut, padahal dibawah dia merasa berani? Seperti dalam bisnis kita, atau pekerjaan kita, kita menjadi takut, kita menjadi beku karena pikiran kita berubah. Yang paling menarik adalah, kalau orang sudah berani melompat keair, dia segera naik lagi dan mau melompat lagi, dan lagi. Seolah olah telah menjadi orang pemberani. Begitupun kehidupan kita sesungguhnya, keberanian akan membawa keberanian baru yang lebih hebat. Ketakutan hanya akan membunuh mimpi kita.
Empat kesalahan umum yang diyakini orang adalah: Kesibukan disalah artikan sebagai keberanian berbuat beda. Seorang mentor akan datang mengubah hidup kita. Saya akan menunggu sampai pada giliran saya dipilih untuk sukses. Ada satu rahasia sukses yang saya belum tahu dan kalau saya menemukannya saya akan segera sukes. Keempat keyakinan ini salah, sibuk tidak sama dengan berani, tidak akan ada yang menolong anda kecuali anda sendiri, jangan menunggu saja, dan tidak ada rahasia sukses itu.
Kamiwaza adalah kata bahasa jepang yang susah dijelaskan. Penjelasan paling pendek menurut Seth Godin adalah “godlike”, “seperti-dewa”, yang menjelaskan pada saat mana seseorang itu mampu melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan jiwa yang tersalurkan menjadi tindakan yang super hebat. Saat dimana kita melupakan diri kita, masuk dalam apa yang kita lakukan, dan menjadi satu secara seutuhnya dengan tindakan kita yang menjadi sangat luar biasa.
Buku yang renyah dan nikmat ini perlu dibaca untuk memberanikan kita kembali untuk mau mengejar mimpi kita dan tidak menyerah pada keadaan. Terbang tinggi memang berbahaya, tetapi terbang rendah lebih berbahaya lagi. Hidup ini pilihan, mimpi anda adalah hak anda untuk mau atau tidak mengejarnya. Kata Rumi: “You were born with wings. Why prefer to crawl through life?” Anda dilahirkan dengan memiliki sayap, mengapa lebih mau merangkak dalam hidup ini?

Copy right:Tanadi Santoso MBA, 2013

The End Of Business As Usual

Majalah News  week yang telah berumur 79 tahun akan menghentikan edisi cetaknya pada akhir 2012 ini. Sebagian besar koran mulai menyusutkan team nya, bahkan beberapa telah menutup korannya. Kehidupan berubah ketika banyak orang mulai membaca di iPad dan komputer mereka. Dunia berubah karena revolusi yang terjadi pada pembeli kita.
Empat sahabat datang pada rumah saya, dan mereka duduk manis di sofa, dan masing2 sibuk dengan Blackberry dan iPhonenya. Kehidupan kita sudah dirasuki BBM, facebook, twitter dan youtube secara permanen setiap saat.
Buku ini merupakan sebuah catatan panjang tentang bagaimana menjadi sukses di era digital ini. Ditulis dengan kedalaman seorang konsultan, dan mempunyai manfaat untuk membuat kita sadar dan lebih cerdas menyusun diri dan perusahaan. 20 Bab yang cukup dalam menjelaskan konsep digital dan contoh serta cara perusahaan yang sukses memasuki era digital.
Dalam setiap 20 menit apa yang terjadi di Facebook? Satu juta link telah di share; 1,3 juta foto di tag kan; 1.5 juta invites yang disetujui; 1,6 juta wall post di pasang; 1.9 juta status update; 2 juta permintaan pertemanan disetujui; 10,2 juta komen di tulis; dan 4,6 juta pesan dikirimkan. Setiap bulan sejumlah 700 milliard menit Facebook dipakai orang. Facebook mengupload 2.7 juta foto setiap 20 menit dan telah menampung 4 persen dari semua foto yang pernah di ambil umat di bumi ini.
Jarak antara sebuah Brand dengan pelanggannya ditentukan dari berapa banyak pengalaman bersama yang dilalui nya. Brand besar mulai menginvest energi dan waktunya pada sosial media. CNN punya 4 juta follower di twitter, 500.000 di Facebook; The New York Times 3 juta follower dan 1.1 juta fans; Victoria Secret punya 15 juta likes, dan 50.000 fans di twitter. Revolusi pelanggan membuat semua perusahaan mau tidak mau harus mengikuti jejak pelanggannya, atau akan ditinggalkan mereka.
Bab “Your audience is now an audience of audiences with audiences” menggambarkan betapa terhubungnya kita satu dengan lainnya. Setiap perangkat mempunya fungsi yang berbeda. Kecepatan dari berita pada internet sangatlah ampuh hampir untuk setiap model komunikasi bisnis ataupun hubungan personal. Hukum Zuckerberg mengatakan bahwa obyek sosial yang kita share di internet akan double setiap tahunnya.
Sebuah sukses penjangkauan digital, tergantung pada 4 hal utama: Reach (penjangkauan), Popularity (keterkenalan); Proximity (jarak); dan Goodwill (kebaikan dalam hubungan). Dan juga dipengaruhi oleh 4 hal lain: Relevance (relevansi); Authority (otoritas); Trust (kepercayaan); dan Affinity (pertalian hubungan). Hal yang terpenting dalam menyebarnya sebuah berita dalam network, adalah Resonance, atau kesamaan emosi.
Dijaman digital ini, pembelian on-line adalah sebuah obyek sosial, dimana peragaan kita belanja di-mall dengan membawa tas banyak telah digantikan dengan narsisme tweet tentang belanja kita di on-line. Kunci kuatnya sebuah pengaruh pembelian adalah tingkat kepercayaan yang diberikan kepada sumber berita. Saran pembelian sudah tidak lagi terpengaruh oleh iklan, tetapi oleh rekomendari para pemegang kepercayaan dari orang2 tidak dikenal tapi terpercaya di dunia maya.
Dunia Sales, Customer Service, Marketing, dan Produk kita sudah sangat bersandar pada kepercayaan orang pada dunia maya. Kemampuan perusahaan untuk melakukan pemberian Value, Reward, dan Engagement yang baik akan membuahkan hasil pada transisi bisnis kedunia maya. Sebuah brand menjadi lebih tergantung pada kebersamaan dan pengalaman bersamanya dengan para pembeli dan pengguna jasa. Kolaborasi adalah sebuah keharusan. Orang2 dengan kepercayaan yang sama akan menjadi satu dengan cepat, dan orang2 yang berbeda pandang akan berpisah dengan mudahnya.
Banyak orang pergi melihat2 di toko, dan belinya di on-line, karena harga yang lebih rendah. Minggu lalu di New York saya membaca berita tentang bagaimana dua raksasa retail, Targets and Best Buy, yang sangat terkena hantaman penjual on-line retail ini, mengumumkan strategi “Price-macthing”, artinya mereka akan memberi diskon dan menjual produknya dengan harga yang sama dengan retailer on-line seperti Amazon, atau siapapun yang bisa menjual dengan harga lebih rendah. Pasti hal ini menggerus kembali keuntungan retail yang sudah tipis.
Creating Magical Experiences, adalah kunci sukses internet bisnis. Bagaimana kita bisa menciptakan sebuah “pengalaman ajaib” yang menyenangkan. Loyalitas terjadi bukan karena layanan yang “baik”, tapi karena pelanggan merasakan sebuah pengalaman manis yang akan sukar dilupakan.
Bahasa percakapan dalam dunia maya sangatlah penting, yang mana tidaklah sama dengan model percakapan iklan dunia nyata. Maksud, pendekatan, cerita, kultur dan nilai2 yang ditawarkan haruslah dikemas dalam bahasa yang menyentuh dan realis pada telinga dan mata pelanggan.
Untuk menyentuh hati pelanggan, ada 8 elemen yang penting: Achievement, pemberian rasa bahwa pelanggan dapat mencapai hal2 besar; Belonging, perasaan memiliki dan kebersamaan; Well-being, kenyamanan kebersamaan dalam segala itikad baik; Security, rasa aman dan kepercayaan dalam hubungan bisnis; Pride, kebanggaan menjadi bagian dari sebuah mimpi besar; Recognation, pengakuan atas kerja dan nilai yang anda berikan pada perusahaan itu di dunia maya; Appreciation, penghargaan atas partisipasi pelanggan; dan Empowerment, ijin untuk boleh melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan anda.
Ketika saya berpikir tentang dampak revolusi digital di Indonesia, saya email penulis buku ini Brian Solis, yang menjawab dalam tempo kurang dari 3 jam, inilah pertanyaan dan jawaban interview ringan saya:
***
1. Apa dampak dari revolusi digital bagi rakyat negara berkembang seperti Indonesia ?
Ketika perkembangan digital menjadi lebih luas di negara berkembang, ini membuka pintu bagi orang yang mau terjun pada aliran kebersamaan komunitas, antarnegara, dan dunia. Seiring waktu, hal inimengubah cara orang berhubungan, berkomunikasi dan ber-inovasi. Akibatnya, pelanggan menjadi lebih cerdas, penuh informasi, dan penuntut. Bisnisharusmampu beradaptasi, ketikakonsumenberkembang, agar dapatbersaing secara lebih efektifdi masa depan.

2. Bagaimanabisaorangdi Indonesia memperolehmanfaat darirevolusiera digital?
“Empowerment”, (perberdayaan kekuatan individu) adalah manfaatpertama darirevolusi digital. Orang menjadilebih terhubung, lebih banyak informasi, sehingga lebih punya kekuatan. Pemberdayaan individuterjadi dalambeberapa cara dan lapisansehingga menghasilkanmanfaat dan perubahan yang hebat.

3. Jika Anda menasihati perusahaan besaryang melakukan bisnisdi Indonesia, apa yang akan anda sarankan?
Pelaku bisnis harus memperhatikan bagaimana pelanggan mereka dipengaruhi oleh teknologi dan bagaimanateknologi menciptakan perilaku baru dalam pengambilan keputusan. Pengamatan ini harus menghasilkan tindakan cerdas yang dapatmembantu bisnismenjadi lebihadaptip pada seluruh lini oraganisasi. Bila tidak, perusahaan akanmengalami“digitaldarwinisme” menuju kepunahan, karenaketidakmampuanuntuk bersaingdimana masyarakat dan teknologi berkembang lebih cepat dari pada kemampuan perusahaan untuk berubah.
***
Inilah jaman baru, jaman kita yang menarik. Dunia bergerak terus, perubahan terjadi dengan cepat. Charles Darwin mengatakan: Bukan mereka yang terkuat yang akan bertahan, bukan juga yang paling cerdas, tetapi mereka yang mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Bisnis sudah berubah, anda berada pada persimpangan jalan. Apa yang akan anda lakukan? Salam sukses untuk anda.

The 80 20 Manager


Setiap pebisnis pasti sudah pernah dengar tentang Pareto Principle, atau the 80 20 Principle. Bahkan merasa sudah melakukan sebagian dari idea ini. Tetapi Richard Koch mengatakan sangat sedikit orang yang dia lihat benar2 dapat hidup dengan pola 80 20. Buku ini memberikan wacana yang baik, dan membuat kita berpikir lebih panjang tentang kehidupan kita. Apakah kita sudah 80 20, bagaimana membuat perubahan supaya benar2 bisa 'super efektip' dalam kita berbisnis, bagaimana supaya bukan sekedar naik 20 persen saja bisnis kita, tapi menjadi 10 kali lebih hebat.
Pada saat puncak sukses pekerjaannya, seberapa sibuk sebenarnya Warren Buffet, Bill Gates, atau Steve Jobs? Apakah dia mengerjakan semua hal dalam kehidupan bisnisnya? Bruce Henderson, pendiri Boston Consulting Group, boss Richard Koch, katanya tidak pernah bekerja lebih dari 4 jam sehari. Begitu juga Bill Bain, dari Bain and Co, consulting firm yang didirikan oleh ex dari BCG dimana Koch bekerja. Kaya dan sukses selalu berhubungan langsung dengan seberapa efektip kita dalam bekerja.
Coba anda ingat, berapa banyak keputusan anda yang benar2 memberikan sukses pada kehidupan anda? Mungkin hanya beberapa saja, bahkan mungkin cuma satu. Lalu kalau kita tetap mengerjakan hal2 yang sama, dengan tiga kali lebih keras, apakah kita akan tiga kali lebih sukses? Lalu butuh kerja keras berapa puluh kali kalau mau sepuluh kali lebih sukses dari sekarang?
Analisa data dan riset menunjukkan bahwa dalam kehidupan kita, segalanya tidak lah seimbang antara sebab dan akibat, ada banyak hal yang tidak membawa dampak apa2 dalam sukses kita, ada beberapa hal kecil yang justru merubah nasib dan membawa sukses luar biasa pada kita. Begitu juga data dari ketidakseimbangan kesuksesan dan distribusi bisnis.
Ketidak seimbangan di hampir segala lini, bukan hanya 80 20 tapi bisa menjadi 1 80, misalkan: hanya 1.3 percent dari filem2 top menghasilkan 80 % uang box office tiket. Hanya 0.25 % dari perusahaan yang menghasilkan sales 50% dari penjualan semua barang didunia ini, dan hanya 0.05% dari akun (20.000 akun) twitter di dunia ini yang mencakup 50 percent dari pengikut di twitter.
Richard Koch adalah jawaranya konsep 80 20, ini adalah buku ke empat dari buku 80 20 beliau. Setelah The 80 20 principle, The 80 20 Individual, dan Living 80 20 way, maka The 80 20 Manager lebih memberikan kejelasan bagaimana mengaplikasikan konsep ini pada kehidupan kepemimpinan kita sebagai manager atau atasan disebuah perusahaan. Ada 10 arahan langkah untuk menjadi 80 20 manager yang sukses. Langkah2 ini ada yang jelas dan mudah, ada yang sulit dan perlu pemahaman dalam untuk dapat melaksanakannya.
Way One: The Investigating Manager. Manager yang selalu menginvestigasi dalam bisnisnya, apa saja yang 20 percent menghasilkan sukes 80 persen itu? Selalu mencari dan menganalisa: apa produk, klien, idea yang menhasilkan profit besar, lalu lebih kuat mengeksploitas kelebihan ini dalam melakukan keputusan bisnisnya. Apa "core" dari esensi bisnis kita, sumber daya apa yang paling kunci, dan bagaimana lebih memanfaatkan itu untuk mencapai sukses yang 16 kali lebih besar.
Dalam kehidupan ada "The Vital Few", hal2 kritikal yang vital, dan "The Trivial Many", hal2 kebanyakan yang tidak penting. Mencari dengan jernih apa yang penting tidak mudah, dan butuh kejernihan dalam mengamati. Kita sering terperangkap dalam jebakan kebiasaan yang tidak efektip. Keluar dari zona nyaman, amati dengan jernih dan pilih hanya yang benar2 vital saja dalam bisnis ini.
Way Two: The Superconnecting Manager. Manager dengan network yang hebat, mampu mempertajam suksesnya dengan menggunakan networknya. Kegunaan "weak link", atau network yang bukan orang dekat kita, dalam kesuksesan kita, adalah sangat tinggi. Sehingga kita harus mampu mengidentifikasikan, melebarkan, dan memanfaatkan ini dalah proses sukses kita.
Way Three: The Mentoring Manager. Manager yang mempunyai Mentor hebat, akan dengan cepat mampu menjadi jauh lebih sukses. Siapa yang menginspirasi dan mengajari anda dalam bisnis anda? Siapa yang dapat membawa anda naik secepatnya dalam tangga kemampuan dan layak menjadi mentor anda? Kemampuan kita belajar dan mengajar adalah salah satu aktifitas yang memeberikan dampak besar dalam sukses kita.
Cari, hubungi, minta tolong, dan belajar sebanyaknya. Ingat untuk memberikan sesuatu kembali padanya untuk membuat hubungan sosial menjadi dua arah dan saling menguntungkan. Menjadi mentor dan mendidik bawahan kita untuk lebih efektip juga merupakan sebuah kunci sukses seorang 80 20 manager.
Way Four: The Leverage Manager. Manager yang mampu menggunakan "pengungkit" untuk lebih memudahkan sukses. Ada 7 yang bisa dipakai sebagai pengungkit sukses kita: Perhatian dan alam bawah sadar, Keyakinan , Ide2, Keputusan, Kepercayaan, Orang lain, dan Uang. Ketujuh hal ini mampu membuat kita menghasilkan sukses lebih besar bila kita mampu memanfaakkannya dengan baik. Gunakan satu atau lebih dari 7 ini untuk mempercepat sukses kita.
Way Five: The Liberating Manager. Manager yang membebaskan dirinya, adalah sebuah pemahaman tentang kultur demokrasi dan kebebasan dalam mengatur orang kita. Pengamatan dan kontrol adalah perlu dan harus dilakukan, tetapi kesuksesan adalah ketika kultur dan budaya perusahaan kita memberikan kebebasan yang membuat setiap orang menjadi lebih produktip. Membuat bawahan kita mampu mengeluarkan seluruh kemauan dan kemampuannya untuk kesuksesan perusahaan.
Ketika Korea pecah menjadi utara dan selatan, dan berkembang hingga kini, hasilnya sangat lah berbeda. Padahal asal mulainya kedua nya sama persis, hanya perbedaan keyakinan, budaya, dan kultur saja yang membuat keduanya menjadi sangat berbeda dalam sukses nya.
Way Six: The Manager Seeking Meaning. Manager yang menemukan arti dalam hidup ini akan menjadi manager yang berbahagia dan mau bekerja sekuat tenaga walau tidak mendapatkan gajih sekalipun. Menemukan arti hidup adalah sebuah keselarasan, dimana kerja dan cinta menjadi satu. Bagaimana kita menemukan "core" atau inti kita, bagaimana menjadi sebuah individu yang unik dan benar2 "aku"?
Way Seven: The Time-Rich Manager. Manager yang kaya waktu, adalah sebuah keajaiban. Karena kebanyakan orang selalu terlalu sibuk untuk bekerja. Ketika saya mengadakan workshop '5 Day MBA' hambatan terbanyak manager adalah 'kekurangan waktu'. Sebenarnya esensi 80 20 bukan mempercepat pekerjaan kita supaya punya waktu lebih, tetapi memilih aktifitas yang mempunyai manfaat besar dan mendelegasikan atau melupakan yang lainnya. Fokus hanya pada aktifitas inti yang paling kritikal saja.
Beberapa tip menarik diberikan Richard Koch, seperti: Kerjakan satu prioritas tinggi saja sehari, tapi kerjakan sebaik mungkin, lupakan lainnya. Fokus pada hal2 kunci saja dalam perusahaan, dan kurangi jam kerja kita. Jangan terlalu banyak meeting, lupakan email yang tidak kritikal, jangan mau menerima semua telpon, lupakan semua aktifitas yang tidak memberi dampak positip tinggi buat bisnis kita, dan jangan mau menerima semua informasi yang tidak berguna.
Way Eight: The Simplifying Manager. Manager yang menyederhanakan semua hal, bukan berarti tidak paham akan semuanya, tetapi justru membuat semua hal yang kompleks menjadi sederhana dan mudah dipahami. Penyederhanaan pada produk, proses, jasa, dan kehidupan kita akan membuat kita fokus dan tidak mudah terseret arus bisnis yang tidak jelas. Produk Apple menjadi sakti justru karena kesederhanaannya, yang sebenarnya menyembunyikan kompleksitas yang luar biasa.
Way Nine: The Lazy Manager. Manager yang Malas. Jendral Prusia Manstein memberikan catatan yang menarik, dia membagi tentara menjadi empat type. Yang bodoh dan malas, ini sebaiknya dibiarkan saja, karena tidak akan merusak atau mengganggu. Kalau rajin dan pandai, bagus karena bisa cepat naik pangkat dan bekerja dengan baik. Rajin dan bodoh berbahaya, karena bisa mengerjakan hal2 yang salah karena terlalu rajin. Yang terbaik adalah Pandai dan Malas, karena mereka yang akan bisa memerintah orang dengan efektip dan menjadi pejabat yang baik.
Kemalasan bila digabungkan dengan kecerdasan akan mampu membuat kita efektif dalam mengerjarkan pekerjaan kita. Bukan berarti tidak ada yang kita kerjakan karena menganggur, tetapi memilih hanya mengerjakan yang kunci dan inti saja, dan tidak mengerjakan hal2 yang tidak punya nilai tinggi.
Way Ten: The Strategic Manager. Manager yang mampu menyusun strategi dalam berkarya, adalah yang paling efektip. Karena setiap bisnis selalu berubah, adaptasi jadi penting, dan setiap menager harus mampu menyusun strategi bisnisnya yang memeberikan dampak 80 20 yang baik. Manager yang bukan hanya ingin sedikit menjadi lebih baik, tetapi selalu berpikir bagaimana meloncat dan sukses jauh lebih besar dari sekarang.
Besok pagi, duduk dan catatlah 10 hal yang harus anda kerjakan, lalu lihatlah mana yang terpenting dan memberikan dampak terbesar dalam bisnis anda, pilih satu atau dua saja, coret lainnya. Kerjakan dengan sebaik mungkin satu atau dua hal itu saja, pada sore hari setelah kedua hal itu selesai, sisakan sejam untuk mengerjakan 8 lainnya dengan singkat. Inilah esensi sederhana dari 80 20. Aplikasikan konsep yang sama pada proses bisnis, pencarian klien, pengembangan produk, dan kehidupan anda sepenuhnya.
Buku yang mudah dijelaskan, tetapi sulit benar diterapkan, dan butuh waktu bertahun tahun untuk menjadi ahli. Saya pribadi, dan saya yakin banyak dari teman2 juga, telah menjalankan prinsip 80 20 ini dalam kehidupan bisnis kita, dan memang memberikan dampak sukses yang baik. Tetapi kita mungkin baru menjalankan sedikit saja dari inti kunci 80 20, dan masih akan mampu menjalankan lebih lagi dalam kehidupan kita untuk mencapai sukses yang berpuluh kali lebih besar.

Pages