Tuesday, 27 May 2014

Financial Intelligence Robert Kiyosaki

Anda ingin kaya? Saya yakin semua orang jawabnya pasti “Ya, saya ingin kaya”. Trus apa hubungannya dengan tulisan berikut? Coba Anda simak pesan Robert Kiyosakidalam bukunya yang terbaru “Increase Your Financial IQ“. Buku tersebut berisi mengenai cara untuk menjadikaya lebih cepat dan lebih smart dengan mengetahui dasar mengenai kecerdasan finansial (IQ Financial).
Lalu Apa sebenarnya Financial Intelligence (IQ Finansial)? “IQ Finansial bukan sebuah real estate, saham, bisnis, atau uang yang membuat orang lebih kaya”. Kiyosaki menulis bahwa IQ Finansial adalah berkaitan dengan informasi, pengetahuan tentang bagaimana menjadi kaya. Dalam kata lain “kecerdasan finansial adalah bagian dari kecerdasan mental yang berhubungan dengan bagaimana kita mencari solusi masalah keuangan“, sedangkan IQ Finansial berkaitan dengan kuantifikasi dari kecerdasan finansial tersebut.
Sebagai ilustrasi misalnya Si A dan si B berpenghasilan sama 10 juta per bulan. Namun, keduanya dapat memiliki IQ Finansial yang berbeda tergantung dari bagaimana keduanya menggunakan uang tersebut. Misal si A memiliki pengeluaran sebesar 9 juta/bulan dan si B memiliki pengeluaran sebesar 5 juta/bulan dan menginvestasikan 5 juta sisanya, maka si B dapat dikatakan memiliki IQ Finansial yang lebih tinggi.
Lalu, bagaimana IQ Finansial (IQ Intelligence) menurut Kiyosaki? Kiyosaki membagi IQ Finansial menjadi 5 “ukuran”
1. Making more money. Ini diukur dengan seberapa banyak uang atau kekayaan yang dapat Anda hasilkan dalam standar waktu tertentu. Misalnya Si A mampu berpenghasilan 100 juta/tahun memiliki IQ Finansial lebih tinggi dibanding si B yang berpenghasilan 70 juta/tahun.
2. Protecting your money. Setiap Anda mampu menghasilkan kekayaan, Anda dituntut untuk mampu membuat uang tersebut berada di tangan Anda. Salah satu yang menunjukkan tinggi rendahnya IQ Finansial adalah kemampuan Anda memproteksi kekayaan Anda dari “pencuri kekayaan”.
3. Budgetting your money. IQ Finansial ini diukur dari seberapa banyak yang Anda sisakan dari penghasilan setelah dikurangi pengeluaran Anda.
4. Leveraging your money. Pada ukuran ini IQ Finansial diukur melalui besarnya Return on Investmen (ROI) yang Anda lakukan untuk me-leveragekekayaan Anda.
5. Improving your Financial Information. Financial Information bukan hanya mengenai konsep dan pengetahuan dasar tentang uang dan kekayaan, tapi juga berkaitan secara detail mengenai investasi yang Anda lakukan.
Penjelasan lebih detail mengenai masing-masing IQ Finansial.
1. Making more money
Banyak orang gagal dalam memperoleh kekayaan, Kiyosaki mengatakan bahwa banyak orang menginginkan uang atau kekayaan dengan cara tidak bekerja/tidak berusaha. Banyak orang yang ingin memperoleh kekayaan dengan hanya ongkang-ongkang kaki saja, tentu tidak bisa. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa tujuan utama sebenarnya adalah bukan uang tapi proses bagaimana memperolehnya.
Kunci utama memperoleh kekayaan adalah LEARNING (belajar). Anda harus terus belajar tentang yang Anda ingin capai. Semakin banyak belajar, maka semakin banyak kekayaan yang Anda dapat peroleh. Untuk tiap orang proses memperoleh kekayaan tentu berbeda-beda, tergantung dari MIMPI, AMBISI, TUJUAN HIDUP masing-masing. Tapi yang paling penting adalah mencari bagaimana cara terbaik untuk menghasilkan lebih banyak uang/kekayaan, dan kemudian mulai membangun mimpi Anda.
Menurut Kiyosaki, kunci utama menghasilkan lebih banyak uang/kekayaan adalah “Anda harus menyadari bahwa masalah selalu ada, yang terpenting adalah bagaimana Anda mengidentifikasi masalah Anda dan mencari solusi terhadap masalah Anda“.
2. Protecting your money.
Sekali Anda mampu menghasilkan kekayaan. Anda harus mampu memproteksi kekayaan Anda dari “pencuri kekayaan”? Siapa saja mereka, diantaranya adalah birokrat, bisnis dengan manajemen yang salah, bankir, broker, kartu kredit, dan lainnya. Salah satu hal lain yang berkaitan dengan IQ Finansial ini adalah bagaimana bagaimana berpenghasilan tinggi dan membayar pajak lebih sedikit (dengan cara yang legal).
3. Budgetting your money
Melakukan anggaran terhadap uang/kekayaan Anda berkaitan dengan penghasilan dan pengeluaran. Sebagian besar orang mengeluh bagaimana cara melakukan anggaran sedangkan penghasilan sedikit dan pengeluaran banyak. Hanya ada 2 solusi mengatasi hal ini, yaitu tingkatkan penghasilan Anda atau menurunkan pengeluaran Anda.
Kiyosaki menjelaskan bahwa sangat penting untuk membuat anggaran yang surplus. Salah satu caranya adalah membuat saving (tabungan) secara rutin sebagai anggaran pengeluaran, sehingga seolah-olah Anda harus membayar tagihan.
Kiyosaki juga mengatakan bahwa Anda dapat melihat masa depan seseorang dengan melihat bagaimana seseorang tersebut menggunakan waktu dan kekayaannya. “Waktu dan uang adalah asset yang sangat berharga, maka gunakanlah secara bijak“, begitulah nasehat Kiyosaki.
4. Leveraging your money
Anda sudah berhasil melakukan anggaran yang surplus? Tantangan selanjutnya adalah me-leverage surplus tersebut menjadi lebih besar lagi. Sebagian besar orang menyimpan surplus tersebut di Bank. Kiyosaki mengatakan itu salah besar. Selain nilai uang terus menurun karena inflasi, menyimpan uang di bank menjadi pilihan yang bodoh. Ungkitlah uang anda di tempat yang bisa menghasilkan return yang lebih tinggi. Salah satunya adalah melalui bisnis. Kiyosaki menyarankan untuk investasi dalam bidang real estate dan logam (perhiasan), atau hal lain yang dapat Anda kontrol dengan baik.
5. Improving your Financial Information
Warren Buffett adalah satu teladan yang bagus dalam hal ini. Coba simak tulisan sebelumnya. Dia selalu melakukan analisa dan penelitian sebelum mengambil keputusan investasi.
Conton Cara untuk meningkatkan pengetahuan finansial Anda adalah :
- Anda harus memilah dengan baik antara opini dan fakta
- Anda harus melakukan verifikasi terhadap informasi yang Anda peroleh. tidak serta merta mengikutinya.
- Anda harus tahu & paham “the rules”. Jika Anda tidak paham secara detail mengenai investasi yang Anda lakukan, jangan lakukan investasi tersebut.
- Paham mengenai trend yang terjadi. Anda dapat mendapat informasi dari data historis tahun-tahun sebelumnya mengenai bisnis atau hal yang Anda cari.
Kiyosaki mengatakan “Bukanlah asset yang dapat menjadikan Anda lebih kaya, akan tetapi pengetahuan lah yang membuat Anda menjadi kaya”.
Sumber
http://mateusradiman.blogspot.com
https://search?q=Financial+Intelligence+Robert+Kiyosaki&e

Thursday, 15 May 2014

POLA PIKIR ORANG KAYA



Wanita-kaya-raya 2

Pengertian Kekayaan yang Sebenarnya
Kekayaan adalah sama dengan kemampuan untuk terus bertahan hidup dengan gaya hidup yang ada, tanpa harus bekerja.Kaya adalah apabila punya banyak uang dan punya banyak waktu luang.Kaya adalah bila pasif incom kita lebih besar dari biaya hidup. Keterangan: Penelitian yg dilakukan oleh Gallup International menunjukkan bahwa rata-rata eksekutif ibukota & Asia kaya mampu bertahan 90 hari dengan gaya hidup yang ada apabila besok dia berhenti kerja. Setelah itu mereka harus mulai menjual asset atau berhutang. Kaya adalah relatif. Sebagian orang merasa kaya ketika mempunyai uang 10 juta rupiah. Sebagian orang merasa tidak kaya walaupun sudah memiliki uang 10 milyar. Menurut majalah Forbes kaya adalah orang yang mempunyai penghasilan 1 juta US keatas setahunnya. Sedangkan menurut Robert T. Kiyosaki yang mengutip dari gurunya Buckminster Fuller bahwa kaya adalah bukan berapa besar active income anda melainkan kaya adalah apabila passive income lebih besar dari biaya hidup. Yang dimaksud passive income disini adalah uang yang masuk tanpa harus bekerja. Sebagai perbandingan Mike Tyson, dia menghasilkan 300 juta USD sewaktu bertinju, tapi hari ini bangkrut dan masih berhutang 35 juta USD. Maka sebetulnya Mike Tyson bukan termasuk kaya, termasuk pula di dalam kategori orang yang bukan kaya adalah orang-orang yang punya penghasilan 1 Juta USD/tahun namun pengeluarannya 1,2 juta USD/tahun. Pertanyaan penting kali ini adalah: 1.) Bila besok anda berhenti kerja, berapa lama anda dapat bertahan hidup dengan gaya hidup anda sekarang tanpa harus menjual asset-asset anda? 2.) Lalu bagaimana kita bisa kaya menurut versi Robert T. Kiyosaki dimana passive income lebih besar dari biaya hidup? Jadi sebetulnya menurut Robert T. Kiyosaki, kaya adalah bagaimana menciptakan passive income lebih besar dari biaya hidup. Cara membuat passive income: - Royalti dari hak cipta - Rumah yang disewakan/ dikostkan - Saham-saham yang menghasilkan deviden - Reksadana - Usaha-usaha yang menghasilkan Buatlah rangkaian rencana sumber pasif income anda. Sesuatu yang anda sukai dan dapat anda kerjakan sementara anda mengerjakan apa yang anda kerjakan sekarang

Tahukah Anda bahwa 1% orang di dunia menguasai 90% uang yg beredar dan 90% orang di dunia terus berebut dengan uang 1% yang tersisa & Apa rahasianya? 
Anda tentu pernah mendengar nama Robin Hood, bukan? Tokoh ini Sangat digemari oleh banyak orang karena kisah heroiknya yang merampok uang dari orang-orang kaya dan kemudian membagi-bagikan hasilnya secara merata bagi semua orang miskin. Apabila kita melihat dari sisi radikal, tingginya popularitas dari Robin Hood ini memperlihatkan bahwa banyak orang yang merasa bahwa dunia ini tidak adil karena orang-orang yang kaya bisa memiliki uang begitu banyaknya. Memang fakta menunjukkan bahwa sebagian besar uang yang beredar ini dikuasai oleh hanya sebagian kecil dari masyarakat. Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kondisi dunia apabila Robin Hood berhasil mengumpulkan semua uang yang ada dan membagikannya secara merata ke semua orang? Sekilas dunia tampak lebih indah. Tidak ada lagi orang kaya, dan tidak ada lagi orang miskin. Semua orang hidup dengan kemakmuran yang sama. Marshall Sylver, di dalam bukunya yang berjudul Passion Profit Power, menjelaskan lebih detil mengenai pertanyaan diatas. Apa jadinya dunia ini apabila uang yang ada dibagikan secara merata ke semua orang? Dan ternyata jawabannya cukup menyedihkan. Dalam waktu 5 tahun, komposisi uang akan kembali seperti semula. Orang-orang yang dulunya kaya akan kembali menguasai sebagian besar uang yang ada. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada pola pikir orang mengenai uang yang dimilikinya. Kebanyakan orang, yang pada akhirnya akan kembali miskin, akan berpikir "Enaknya uang ini digunakan untuk membeli apa ya?". Kemudian uangnya dihabiskan untuk membeli barang-barang, berlibur ataupun bersenang- senang. Singkat kata, konsumtif. Setelah seluruh uang dibelanjakan,mereka kembali menjadi miskin. Hal yang berbeda terjadi pada orang kaya. Orang kaya akan berpikir bagaimana caranya untuk memanfaatkan uangnya agar dapat mendatangkan uang lebih banyak lagi. Mereka akan menggunakan uangnya untuk membuka usaha, ataupun berinvestasi. Akhirnya mereka akan mengumpulkan uang jauh lebih banyak dari orang biasa. Kebanyakan orang tidak bisa menerima kenyataan ini. Orang-orang yang miskin lebih cenderung untuk menyalahkan lingkungan, orang lain ataupun nasib. Ini adalah tindakan yang tidak tepat. Tindakan menyalahkan tidak akan merubah orang miskin menjadi kaya. Akan jauh lebih baik bila kita semua bersedia mengevaluasi keadaan secara objektif. Kita bisa mengamati orang-orang kaya di sekitar kita, kita bisa pelajari pola pikirnya yang positif, dan kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kekayaan akan datang dengan sendirinya. Mari kita bersama-sama mengembangkan diri kita dengan cara mempelajari pola pikir orang kaya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

Antara yang Enak dan yang Lebih Enak
Beberapa orang menganggap bahwa menjadi orang kaya itu tidak enak. Bagi mereka orang kaya itu tidak bahagia, keluarganya tidak harmonis, sakit-sakitan, bahkan erat kaitannya dengan korupsi. Setiap orang bebas untuk memilih pendapatnya. Namun bagi saya, menjadi orang kaya itu enak. Orang kaya itu penuh dengan kebahagiaan, bisa makan enak, bisa berlibur dengan nyaman, ketika sakit tidak perlu khawatir mengenai biaya pengobatan, bahkan bisa membantu orang lain. Sobat, semua itu bermula dari pikiran kita. Ketika kita berpikir bahwa menjadi orang kaya itu tidak enak, maka kita akan menemukan ribuan alasan yang menunjukkan bahwa menjadi orang kaya itu tidak enak. Namun sebaliknya, bila kita berpikiran bahwa menjadi orang kaya itu enak, maka fakta-fakta yang menunjukkan bahwa menjadi orang kaya itu enak pun akan berdatangan. Menurut Tung Desem Waringin, orang miskin menggunakan pola pikir “atau,” yaitu antara “yang tidak enak” atau “yang lebih tidak enak,” misalnya: “lebih baik miskin daripada sakit-sakitan” “lebih baik miskin daripada keluarga berantakan” “lebih baik miskin daripada menjadi koruptor” Bagaimana dengan orang kaya? Orang kaya memilih pola pikir “dan,” yakni “yang enak” dan “yang lebih enak,” contohnya: “kaya dan sehat” “kaya dan keluarga harmonis” “kaya dan bahagia” Sobat sukses, orang miskin mencari kenyamanan. Ia akan berusaha ala kadarnya untuk meraih kekayaan. Namun ketika usaha yang ala kadarnya itu tidak membuahkan hasil, ia akan mencari rasa nyaman dengan membela dirinya melalui pilihan-pilihan tersebut. Namun orang kaya memiliki semangat yang tak ada habisnya untuk mencapai keadaan yang lebih baik setiap harinya. Bagi orang kaya esok harus lebih baik dari hari ini. Ingatlah selalu bahwa semua itu adalah pilihan. Bila kita memilih menjadi orang miskin, maka kita akan menemukan faktar bahwa menjadi orang miskin itu enak. Namun bila kita memilih menjadi orang kaya, maka kita akan menemukan fakta bahwa menjadi orang kaya itu jauh lebih enak daripada menjadi orang miskin. Dan lebih dari itu, bila kita memutuskan untuk menjadi orang kaya, Tuhan akan menunjukkan dan membimbing kita untuk mencapai kekayaan tersebut.
Menurut Tung Desem Waringin, yang membedakan orang kaya dengan orang miskin adalah pola pikirnya. Di dalam bukunya yang berjudul Financial Revolution in Action, beliau menjabarkan perbedaan pola pikir antara orang kaya dan orang miskin, yaitu: 

1. Orang kaya membuat nilai tambah, orang miskin tidak membuat atau membuat sedikit nilai tambah
Nilai tambah berarti kelebihan yang Anda miliki yang bisa dirasakan dan diperlukan atau bermanfaat bagi konsumen Anda dan orang lain, serta tidak dimiliki oleh pesaing Anda. Menurut Tung Desem Waringin, nilai tambah yang paling penting dalam hidup ini adalah track record atau catatan prestasi Anda.

2. Orang kaya mempunyai faktor kali, orang miskin tidak mempunyai faktor kali
Setiap orang, baik kaya maupun miskin dianugrahi waktu 24 jam dalam sehari. Orang biasa bekerja delapan jam sehari. Sedangkan orang kaya membuat orang lain bekerja baginya. Sehingga jika ia memiliki 10 orang pegawai, ini berarti ia bekerja 80 jam dalam sehari.

3. Orang kaya memastikan orang lain win baru ia win, orang miskin win-lose, lose-win atau win dulu baru orang lain win
Pada dasarnya setiap orang egois. Sehingga jika Anda ingin menang dulu, lalu orang lain menang belakangan, maka orang lain tidak akan memberikan apa yang Anda inginkan. Namun apabila Anda membuat orang lain menang, lalu Anda menang belakangan, akan lebih mudah bagi Anda untuk memperoleh apa yang Anda inginkan dari orang lain tersebut.

4. Orang kaya penuh daya upaya, orang miskin penuh alasan yang membatasi
Setiap orang tentu memiliki persoalan tersendiri dalam hidupnya. Orang miskin menganggap persoalan itu sebagai suatu penghambat yang merintangi perjalanannya untuk mencapai kesuksesan. Sehingga ia dengan mudah menyerah pada persoalan yang dihadapinya. Namun orang kaya menganggap persoalan itu sebagai tantangan yang harus dihadapi dan akan melatihnya agar mampu mengatasi persoalan yang lebih sulit.

5. Orang kaya bertanggungjawab terhadap hidupnya, orang miskin menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib
Orang miskin malas untuk menyelesaikan persoalannya. Sehingga ia menyalahkan situasi, lingkungan, orang lain dan nasib. Padahal semuanya itu bukanlah persoalan yang sebenarnya. Persoalan yang sebenarnya ada di dalam dirinya sendiri. Sebaliknya, orang kaya mampu ‘mengurus’ dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa hanya Tuhan dan diri mereka sendiri yang menentukan kesuksesan mereka.

6. Orang kaya bermain dengan uang untuk menang, orang miskin bermain dengan uang untuk tidak kalah
Didalam berbisnis selalu ada resiko untuk gagal. Orang kaya berani mengambil resiko dengan mengeluarkan lebih banyak uang asalkan uang yang akan diperoleh lebih banyak dibanding uang yang dikeluarkan. Namun orang miskin malah sibuk untuk menghemat uang, sehingga mereka tidak dapat memperbesar pemasukan. Ingatlah bahwa jika Anda bermain untuk tidak kalah, selalu ada peluang untuk kalah dan tidak ada peluang untuk menang. Namun sebaliknya, jika Anda bermain untuk menang, pasti ada peluang untuk kalah, namun Anda masih memiliki peluang untuk menang.

7. Orang kaya berkomitmen untuk menjadi kaya, orang miskin ingin menjadi kaya
Menurut Tung Desem Waringin, komitmen adalah suka duka dijalani. Orang kaya berkomitmen untuk menjadi kaya, suka maupun duka dijalani untuk mencapai kekayaan yang mereka dambakan. Namun orang miskin hanya sebatas ingin, suka dijalani, namun ketika tiba giliran dukanya, mereka menyerah. Sobat, ingatlah selalu bahwa orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal. Namun mereka kebal terhadap kegagalan. Kegagalan demi kegagalan telah mereka alami. Namun mereka akan terus mencoba hingga berhasil.

8. Orang kaya berpikir besar, orang miskin berpikir kecil
Ketika orang miskin memiliki impian, namun mereka sadar bahwa kondisi keuangan mereka tidak memungkinkan untuk mewujudkan impian tersebut, maka orang miskin akan menurunkan impian mereka. Misalnya mereka ingin membeli motor. Namun mereka tidak memiliki uang uang yang cukup, maka mereka akan membeli sepeda. Namun sebaliknya, orang kaya akan meningkatkan pendapatan mereka, sehingga mereka mampu mewujudkan impian mereka.

9. Orang kaya fokus pada kesempatan, orang miskin fokus pada hambatan
Hidup selalu adil, setiap orang senantiasa ditawari kesempatan yang sama. Orang kaya fokus pada kesempatan. Meskipun ada hambatan di balik kesempatan tersebut, orang kaya memilih untuk memusatkan perhatian kepada keindahan di balik kesempatan itu. Namun sebaliknya, orang miskin fokus pada hambatan dan tidak melihat keindahan di balik hambatan tersebut. Sehingga mereka gampang menyerah.

10. Orang kaya mengagumi orang kaya dan sukses lainnya, orang miskin iri pada orang kaya dan sukses
Orang kaya bergaul dengan orang-orang sukses. Karena melalui bergaul dengan orang-orang sukses, kita akan ditulari pola pikir orang sukses. Mata kita juga akan lebih terbuka terhadap setiap peluang yang ada dan akan lebih mudah bila kita bekerjasama dengan orang-orang sukses untuk mewujudkan peluang tersebut. Sebaliknya orang miskin bergaul dengan orang- orang yang negatif, orang-orang yang malah akan menghambat mereka untuk maju.

11. Orang kaya bergaul dengan orang positif dan sukses, orang miskin bergaul dengan orang negatif dan tidak sukses
Tulislah di secarik kertas lima orang yang paling sering berinteraksi dengan Anda. Lalu tuliskan pula penghasilan mereka. Maka Anda akan menemukan bahwa rata-rata penghasilan dari kelima orang tersebut sama dengan penghasilan Anda. Jika Anda ingin sukses, maka bergaullah dengan orang-orang sukses, karena Anda akan tertular pola pikir, tutur kata dan sikap mereka.

12. Orang kaya bersedia untuk mempromosikan diri mereka dan nilai-nilai mereka, orang miskin berpikir negatif tentang penjualan dan promosi
Percaya atau tidak, mayoritas orang-orang kaya di dunia adalah penjual yang handal. Contohnya adalah Bill Gates. Ia adalah seorang penjual software yang handal. Hanya saja ia mampu menciptakan daya ungkit untuk melipatgandakan penghasilannya. Ketimbang menjual dari rumah ke rumah, ia memilih untuk bekerjasama dengan perusahaan laptop. Sehingga setiap kali perusahaan laptop menjual sebuah laptop, maka pada saat yang sama perusahaan tersebut telah menjual microsoft windows- nya Bill Gates.

13. Orang kaya lebih besar daripada masalah mereka, orang miskin lebih kecil dari masalah mereka
Anda adalah seorang yang luar biasa. Anda memiliki begitu banyak peran. Di kantor Anda adalah seorang pegawai. Di rumah, Anda adalah seorang ayah/ibu dan suami/istri. Bisa jadi Anda juga memiliki peran di satu atau beberapa organisasi kemasyarakatan. Bayangkan betapa luar biasanya Anda. Mengutip istilah komputer, Anda adalah seorang yang multi tasking. Hanya komputer generasi tercanggih yang mampu beroperasi dengan multi tasking. Anda adalah ciptaan Tuhan yang paling canggih. Jadi tidak ada masalah yang tidak mampu Anda hadapi. Karena Sang Pencipta telah mempersiapkan Anda dengan segala kecanggihan untuk menghadapi setiap masalah di hidup ini.

14. Orang kaya adalah penerima yang luar biasa, orang miskin adalah penerima yang buruk
Orang kaya memiliki keyakinan bahwa mereka pantas untuk menerima kekayaan. Karena semakin banyak kekayaan yang mereka peroleh, semakin banyak orang yang bisa mereka bantu. Namun sebaliknya orang miskin merasa diri mereka tidak pantas untuk menerima kekayaan. Bagi mereka bisa makan dan tidur sudah cukup Bagaimana Anda bisa kaya kalau Anda tidak mengundang uang untuk masuk ke dompet Anda? Ingatlah bahwa Anda bukan robot yang malam dicharge, lalu siang bekerja keras. Keinginan akan harta kekayaan adalah sesuatu yang wajar. Yang tidak wajar adalah bila keinginan tersebut diwujudkan melalui cara-cara yang tidak terpuji.

15. Orang kaya memilih dibayar berdasarkan hasil, orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu
Setiap orang, kaya maupun miskin memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Orang miskin memilih dibayar berdasarkan waktu kerja mereka . Sebenarnya dengan cara seperti ini orang miskin telah menentukan batas penghasilan mereka. Karena tidak mungkin seseorang bekerja lebih dari 24 jam dalam sehari. Hal ini bertolak belakang dengan orang kaya. Orang kaya memilih dibayar merdasarkan hasil. Karena dengan waktu kerja yang sama, mereka dapat meningkatkan hasil dengan cara meningkatkan upaya.

16. Orang kaya berpikir dua-duanya, orang miskin berpikir salah satu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam artikel Antara yang Enak dan yang Lebih Enak, orang kaya memilih kedua- duanya, antara yang enak dengan yang lebih enak. Sedangkan orang miskin memilih salah satu, lebih baik yang tidak enak daripada yang lebih tidak enak.

17. Orang kaya fokus pada wealth style mereka, orang miskin fokus pada life style mereka
Orang miskin memboroskan uang mereka untuk membeli rumah mewah, mobil mewah, dan busana yang glamor semata-mata hanya agar mereka terlihat seperti orang kaya. Bahkan yang lebih parah lagi mereka membeli semua liabilitas itu dengan utang, seperti KPR dan kartu kredit. Hal ini bertolak belakang dengan orang kaya yang fokus pada membangun passive income dan massive income mereka. Mereka menghemat uang untuk membeli aset-aset yang nantinya akan memberi makan mereka.

18. Orang kaya mengatur uang mereka dengan baik, orang miskin tidak mengatur uang mereka dengan baik
Orang kaya mengelola uang yang masuk dan keluar ke dan dari kantong mereka dengan sangat baik. Mereka memilih untuk membayar masa depan mereka sendiri sebelum membayar orang lain. Setiap kali mendapat uang, mereka akan langsung menyisihkan sebagian untuk ditabung, lalu sisanya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan orang miskin langsung menggunakan penghasilan mereka untuk keperluan sehari-hari, kalau ada sisa baru ditabung.

19. Orang kaya membuat uang bekerja keras untuk mereka, orang miskin membuat diri mereka bekerja keras untuk uang
Orang kaya menginvestasikan uang mereka ke investasi yang aman dan hasilnya diinvestasikan kembali. Sedangkan orang miskin menggunakan uang mereka untuk keperluan-keperluan yang bersifat konsumtif.

20. Orang kaya bertindak melawan ketakutan mereka, orang miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka
Orang kaya mampu meminimalisir dan bahkan menghilangkan ketakutan mereka. Mereka menghadapkan ketakutan dengan ketakutan yang lebih besar. Contohnya mereka lebih takut mengemis di jalan daripada harus melakukan presentasi di depan klien. Dengan demikian mereka langsung bertindak ketika kesempatan datang. Sedangkan orang miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka ketika kesempatan datang.

21. Orang kaya terus menerus belajar dan bertumbuh, orang miskin berpikir mereka sudah tahu
Orang kaya senantiasa belajar dan langsung mempraktekkan apa yang mereka pelajari. Sedangkan orang miskin berpikir bahwa mereka sudah tahu dan merasa tidak penting untuk melakukan sesuatu yang telah mereka ketahui.

22.Mampu Menunda Kesenangan dan Tidak Ingin Segera Menikmati Hasil
Kebanyakan orang karena sering mendengarkan ceramah agama mereka cenderung mengira mati muda.Sehingga waktu mudanya foya-foya terus.Tapi yg terjadi dia tidak mati-mati dan setelah mencapai umur 40 atau 60 tahun mendadak kehidupanya menjadi susah dan berharap agar cepat mati.Dan menjelang mati dia merasa tidak pernah hidup karena tidak ninggalin apapun.Berdasarkan penelitian orang yg mampu menunda kesenangan hidupnya akan lebih baik dari pada yg tidak mampu. 

Thursday, 1 May 2014

Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki


Sebuah kuadran arus kas menurut Robert Kiyosaki adalah grid dengan empat kotak dengan masing-masing kotak diidentifikasi oleh surat. Huruf yang digunakan adalah E, S, B, dan I (saya), yang merupakan singkatan dari karyawan, pemilik usaha mandiri bekerja atau kecil, pemilik usaha tidak secara langsung terlibat dalam operasi sehari-hari perusahaan, dan investors.Robert Kiyosaki mengungkapkan dalam Cashflow Quadrant bagaimana kuadran masing-masing memiliki ide yang berbeda, pandangan dan perspektif uang. Masing-masing kuadran, dengan demikian, ditandai dengan konsep yang berbeda yang berkaitan dengan uang, bisnis, dan pajak. Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana karyawan memiliki pekerjaan dan bekerja untuk orang lain, orang yang bekerja sendiri memiliki pekerjaan, pemilik bisnis memiliki aset dengan menghasilkan uang dan arus kas, dan investor membuat uang mereka bekerja untuk mereka. 
Dalam Cashflow Quadrant, Robert Kiyosaki menggunakan pengalaman pribadi untuk mengidentifikasi perbedaan masing-masing kuadran, dan menyentuh kembali semua konsep kunci dari Rich Dad, Poor Dad, dengan cara berulang-ulang yang ditujukan untuk pembaca dari kedua buku memiliki segalanya pelajari diperkuat. Dalam Cashflow Quadrant juga, Anda belajar bagaimana peran Anda bermain, kuadran baris Anda dalam pada akhirnya akan menentukan kebebasan finansial Anda. 
Sekali lagi, Robert Kiyosaki menjelaskan tentang melek finansial, dan pengulangan adalah cara yang bagus untuk ide-ide untuk tetap. 
Kiyosaki juga sering menjelaskan apa itu "The Cashflow Quadrant," yaitu alat konseptual yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana semua uang di dunia diperoleh. Digambarkan dalam sebuah diagram, konsep ini mensyaratkan empat kelompok, dibagi dengan dua garis (satu vertikal dan satu horisontal). Pada masing-masing empat kelompok ada surat yang mewakili sebuah cara di mana seorang individu mungkin memperoleh pendapatan. Huruf adalah sebagai berikut.
§                    'E:' Employee atau Karyawan, pegawai negeri - Bekerja untuk orang lain.
§                    'S:' Self-employed atau karyawan profesional seperti dokter, pengacara, akuntan - Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas employee.
§                    'B:' Business owner Pemilik Bisnis Besar seperti pimpinan perusahaan - Di mana seseorang memiliki sebuah "sistem" untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang.
§                    'I:' Investor - Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang yang menghasilkan pemasukan lebih besar.
Example Ã  seorang dokter buka praktek. Ia bekerja siang malam melayani pasien karena banyaknya pasien di wilayahnya. Ia sangat terkenal di seluruh kota. Masalahnya ketika ia berlibur ia tidak bisa mendapatkan apa-apa.Sementara jika kita hidup di kuadran kanan, baik sebagai pemilik bisnis maupun investor, ia bisa meninggalkan kantor dengan enak karena sistem bisnis berjalan dengan sendirinya.Seorang E bekerja, seorang S memiliki pekerjaan sendiri, seorang B memiliki sistem dan orang-orang yang bekerja, dan seorang I menjadikan uang bekerja untuk dirinya.Dalam sebuah perkembangan negara jumlah orang yang hidup di kuadran I-IV jumlahnya harus seimbang sehingga semua orang bisa hidup, baik sebagai pekerja, profesional, pemilik bisnis maupun investor. Di Indonesia, kebanyakan orang mau hidup di kuadran I, sementara di kuadran III dan IV sangat sedikit, itulah sebabnya pengangguran ada dimana mana. Berbahagialah anda yang kini sudah hidup di kuadran III (sebagai business owner) dan IV (sebagai investor).
Biography
About Ã  Robert Toru Kiyosaki (lahir 8 April 1947; umur 65 tahun) dibesarkan di Hawaii, adalah orang Amerika keturunan Jepang dari generasi keempat. Setelah lulus dari kolose diNew York, Robert bergabung dengan Korps Marinir dan pergi ke Vietnam sebagai seorang perwira dan pilot helikopter tempur. Sepulangnya dari medan tempur, Robert bekerja pada Xerox Corporation dan pada 1977 mendirikan sebuah perusahaan yang untuk pertama kalinya membawa dompet peselancar yang terbuat dari nilon dan Velcro ke pasar. Pada 1985, ia mendirikan sebuah perusahaan pendidikan internasional yang mengajarkan bisnis dan investasi pada puluhan ribu murid di seluruh dunia. Pada 1994, Robert menjual perusahaannya dan pensiun pada usia 47 tahun.
Dia juga seorang investor, usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Ia telah menulis 15 buku yang secara akumulatif telah terjual lebih dari 26 juta buah.[1] Meski ia memulai penerbitan bukunya dengan menerbitkan sendiri, buku-bukunya kemudian diterbitkan oleh Warner Books, sebuah divisi dari Hachette Book Group USA, penerbit buku yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Pada saat ini, buku-buku barunya diterbitkan oleh perusahaan penerbitan miliknya yaitu "the Rich Dad Press imprint". Tiga dari bukunya yaituRich Dad Poor Dad, Rich Dad's CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad's Guide to Investing, telah menjadi 10 buku terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta New York Times. Buku Rich Kid Smart Kid yang diterbitkan pada 2001, diterbitkan dengan maksud membantu orangtua merancangkan keuangan bagi anaknya. Dia telah membuat tiga macam papan permainan "Cashflow" berikut perangkat lunaknya, baik bagi anak-anak maupun dewasa. Ia juga memiliki kaset dan piringan magnetik kompak bagi seri "Rich Dad"-nya. Selain itu ia juga menerbitkan buletin bulanan.[rujukan?]

Kehidupan Pribadi

Sebuah generasi keempat Jepang-Amerika, Robert Kiyosaki dilahirkan dan dibesarkan di Hawai. Dia adalah putra dari almarhum pendidik Ralph H. Kiyosaki (1919-1991). Setelah lulus dari Hilo High School, ia memasuki US Merchant Marine Academy di New York, lulus pada tahun 1969 sebagai perwira dek. Dia kemudian bertugas di Korps Marinir sebagai pilot helikopter tempur selamaPerang vietnam, di mana ia dianugerahi Medali Angkatan Udara.
Kiyosaki keluar dari Korps Marinir pada tahun 1974 dan mendapat pekerjaan menjual mesin fotokopi untuk Xerox Corporation. Pada tahun 1977, Kiyosaki memulai sebuah perusahaan yang memperkenalkan dompet "surfer" berbahan nilon dan Velcro untuk pertama kalinya kepada pasar. Perusahaan ini cukup berhasil pada awalnya tapi akhirnya bangkrut. Pada awal 1980-an, Kiyosaki memulai bisnis T-shirt berlisensi untuk Heavy metal band rock. Sekitar 1996-1997 ia meluncurkan CASHFLOW Technologies, Inc yang mengoperasikan dan memiliki merk dagang Rich Dad (dan Cashflow) brand. > tukar[rujukan?]

Keluarga

Ia menikah dengan Kim Kiyosaki. Memiliki seorang saudara kandung perempuan, Emi Kiyosaki, yang menjadi Bhikkhuni Buddha Tibet dan dikenal dengan nama Tenzin Kacho.[2]

Pengajaran

Sebagian besar dari ajaran-ajaran Kiyosaki fokus pada menghasilkan pendapatan pasif dengan cara investasi peluang, seperti real estate dan bisnis, dengan tujuan untuk bisa mendukung diri sendiri hanya dari investasi semacam itu. Sejalan dengan hal ini, Kiyosaki mendefinisikan "aset" sebagai hal-hal yang menghasilkan cash inflow, seperti sewa properti atau bisnis-dan "kewajiban" sebagai hal-hal yang menggunakan uang tunai, seperti rumah, mobil, dan begitu di. Kiyosaki juga berpendapat bahwa keuangan leverage (keuangan) sangat penting untuk menjadi kaya.
Kiyosaki menekankan apa yang disebutnya "melek keuangan" sebagai sarana untuk mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa kecakapan hidup seringkali paling baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa ada pelajaran penting yang tidak diajarkan di sekolah. Dia mengatakan bahwa pendidikan formal terutama bagi mereka yang ingin menjadi karyawan atau wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah ide "Era Industri." Dan menurut Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang harus menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.

Buku-buku

Kiyosaki terkenal karena bukunyaRich Dad, Poor Dad , # 1New York Times bestseller. Diikuti dengan Kiyosaki Rich Dad's CASHFLOW QuadrantdanRich Dad's Guide to Investing. Ia sekarang memiliki setidaknya selusin buku yang telah diterbitkan. Daftar sebagian buku-bukunya sudah termasuk di bawah ini.
Rich Dad, Poor Dad
Rich Dad, Poor Dad (Ayah Kaya, Ayah Miskin) adalah buku yang membahas masalah finansial yang dihadapi banyak orang dikarenakan ajaran keliru orang tua mereka mengenai keuangan, yang juga dialaminya semasa kecil dan remaja. Ayah yang mengajarkan pengetahuan finansial di dalam buku ini disebut Ayah Miskin ("Poor Dad") dan Ayah Kaya ("Rich Dad"). Ayah Miskin yang dimaksudkan oleh Robert adalah ayah kandungnya sendiri yang ia bandingkan dengan ayah temannya yang ia sebut sebagai Ayah Kaya. Ayah kandung Robert adalah seorang guru yang berpendidikan tinggi yang selalu menekankan anak-anaknya untuk giat bersekolah supaya bisa mendapatkan nilai yang bagus di sekolah dan pekerjaan yang terjamin di masa mendatang. Dengan kata lain Ayah Miskin menyarankan agar anaknya menjadi pegawai yang berpenghasilan tinggi, namun tetap bergantung kepada gaji sepanjang hidupnya. Namun berbeda dengan saran Ayah Kaya yang tidak berpendidikan tinggi namun mengajarkan agar anak-anaknya untuk mengambil risiko membangun usaha dan menjadi investor setelah mereka lulus sekolah. Kedua ayah ini disebutkan telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupannya yang sekarang, karena dengan ajaran Ayah Kaya, ia bisa berhasil dalam bidang finansial, dan dengan pengaruh ayah kandungnya yang merupakan seorang pendidik terkenal, Robert bisa menjadi pengajar banyak orang mengenai pendidikan ekonomi yang ia ciptakan. Buku Rich Dad Poor Dad saat ini telah diterjemahkan dalam 35 bahasa.
Cashflow Quadrant: Rich Dad's Guide to Financial Freedom (2000)
Cashflow Quadrant adalah investasi keuangan pribadi dan buku yang ditulis dengan Sharon Lechter, CPA sebagai sekuelRich Dad, Poor Dad. Di dalamnya, Kiyosaki membahas apa yang dia sebut kuadran arus kas: kotak yang terdiri dari huruf "E", "S", "B", dan "I." Kuadran arus kas itu sendiri hanya sebuah alat ilustratif untuk menunjukkan perbedaan antara Karyawan, Wiraswasta / Pemilik Bisnis Kecil, Bisnis pemilik (tidak secara langsung terlibat dalam sehari-hari operasi perusahaan), dan Investor. Kiyosaki membahas perbedaan antara konsep dan ide-ide karakteristik dari masing-masing kuadran, khususnya saat mereka berhubungan dengan pendapatan pasif dan pajak keuntungan.
Rich Dad's Guide to Investing: What the Rich Invest in, That the Poor and the Middle Class Do Not! (2000)
Rich Dad's Guide to Investingmemberikan pembaca sebuah peta jalan untuk menjadi Ultimate Investor, tipe orang yang menggunakan uang orang lain untuk menciptakan investasi yang orang ingin membelinya. Sementara dua buku pertama menggunakan stroke luas, yang satu ini masuk ke dalam jauh lebih detail tentang benar-benar menerapkan beberapa strategi yang dibahas.
Rich Kid, Smart Kid (2001)
Rich Kid, Smart Kidadalah menceritakan kembali dari pandangan Kiyosaki, padat dan diklarifikasi untuk mencoba dan membantu orang tua lebih memahami dan mengajar anak-anak mereka kunci konsep keuangan. Ini mencakup serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan orangtua dengan anak mereka untuk membuat mereka menyadari properti, keuangan dan berbagai cara dan tempat bisnis menghasilkan uang.
Rich Dad's Prophecy (2002)
Rich Dad's Prophecymemprediksi bahwa pasar akan mengalami keruntuhan Ekonomi sekitar 2016 ketika generasi tertua Baby Boomers mulai menguangkan rencana mereka 401 (k). Individu yang memiliki tabungandi dalam skema ke 401 (k) yang terencana akan menderita karena ini skema rencana pensiun ini ternyata tidak fleksibel dan tidak dapat bertahan dalam kondisi pasar yang sedang menurun bear market. [3]
Why We Want You To Be Rich, ditulis bersama Donald Trump (2007)
Why We Want You To Be Rich atau Mengapa Kami Ingin Anda Untuk Menjadi Kaya adalah sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dan Donald Trump. Mendorong individu untuk menjadi melek finansial di era mendatang untuk memerangi masalah yang dihadapi Amerika Serikat, seperti penyusutan kelas menengah dan hak mentalitas. [4] > tukar

Buku-buku Lain

§                    If You Want to be Rich & Happy, Don't go to School (1992)
§                    The Business School for People Who Like Helping People (2001) - endorses multi-level marketing.
§                    Retire Young, Retire Rich (2001)
§                    Rich Dad's The Business School (2003)
§                    Who Took My Money (2004)
§                    Rich Dad, Poor Dad for Teens (2004)
§                    Before You Quit Your Job (2005)
§                    Rich Dad's Escape from the Rat Race - Comic for children (2005)
§                    Rich Dad's Increase Your Financial IQ: Get Smarter with Your Money (2008)
§                    Rich Dad's Conspiracy of the Rich: The 8 New Rules of Money (2009 – free online edition)

Pengaruhnya di Indonesia

Robert Kiyosaki memberikan paradigma baru bagi dunia intelektual, bisnis dan Sumber Daya Manusia di Indonesia. Ia memberikan pemahaman yang bagi banyak kalangan cukup menyentak, yaitu bahwa mencari uang bisa dilakukan dengan sejumlah cara selain menjadi pegawai. Empat kuadrannya memberikan gambaran jelas bagaimana uang bisa diperoleh. Kiyosaki juga memberikan inspirasi pada munculnya profesi baru di Indonesia: Motivator.

Pages