THE POWER OF KEPEPET
Seandainya sekarang anda tidak memiliki uang tabungan,
penghasilan pun kurang dari 1 juta sebulan. Apakah anda bisa mendapatkan uang
10 juta – jam 9 esok hari?” Saat saya menanyakan pertanyaan ini kepada peserta
seminar, hampir semua menjawab, Tidak Bisa.
Kenapa?? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan
kondisi normal mereka. Dengan penghasilan 1 juta perbulan, jika savingnya 200
ribu perbulan, maka butuh 50 bulan untuk mendapatkan 5 juta.
Bagaimana jika pertanyaan saya ubah? Seandainya, malam hari
ini, orang yang paling Anda sayangi, mendadak sakit keras. Dokter mendiagnosa
ada sebuah tumor ganas yang harus dioperasi esok pagi. Jika tidak, maka (maaf)
nyawanya akan melayang. Sedangkan operasi hanya bisa dilaksanakan jika anda
menyerahkan uang tunai sejumlah 5 juta rupiah sebelum jam 9 esok hari.
Bagaimana? Apakah anda masih akan mengatakan tidak bisa? Mayoritas akan
menjawab, “Harus bisa”. Kenapa? Karena KEPEPET, jika tidak, nyawa orang yang
kita cintai tersebut akan melayang.
Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang terdesak dan tidak
diberikan pilihan untuk “tidak bisa”, manusia akan mencari jalan untuk berfikir
“Bagaimana Harus Bisa”. Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang tua
atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?
Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar
biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali
hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat
dari gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran.
Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka
yang ‘kepepet’ sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan
menimbulkan gaya yang lebih besar. Trus, apa yang harus kita lakukan? Cara
Pertama untuk mengeluarkan ‘potensi kepepet’ kita, adalah dengan cara
menvisualisasikan (membayangkan) seolah-olah kita dalam kondisi kepepet, maka
kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara
maksimal. Misalnya, bayangkan jika hari ini anda di PHK, apa yang akan anda
lakukan?
Cara kedua, menciptakan kondisi kepepet secara Nyata.
Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita
termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan
langsung, meskipun usaha belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar
DP (uang muka) sewa ruko/ kios, setelah itu terpaksa berfikir bagaimana
melunasinya. mulai usaha?!.
Cara mana yang akan anda pilih, yang penting MELANGKAH,
jangan kebanyakan mikir atau sekedar membaca artikel . Karena kehidupan anda
tidak akan berubah hanya dengan mendengar, tapi dengan ACTION.
Seperti kata Rudy Hartono, apa yang membuatnya menjadi
juara? Jawabnya: “Every Point is a Game Point.”
Hal yang perlu di perhatikan :
Batas Waktu = dibuat untuk
Mulai
Bekerja = Keputusan
Perencanaan Paling Baik = Saat kita Melakukannya
Create :
Mateus.Radiman
14 Oct 2012