Sunday, 29 July 2012

KEPEMIMPINAN VS PEMIMPIN


KEPEMIMPINAN VS PEMIMPIN

 
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah diobservasi, tetapi menjadi salah satu halyang paling sulit untuk dipahami

DEFINISI ETIMOLOGIS KEPEMIMPINANKepemimpinan=leadership(Inggris)Secara etimologis leadership berasal dari kata“tolead”(memimpin)Pemimpin=leaderKepemimpinan=leadership

DEFINISI PEMIMPIN ".(Suatuperilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi)•MifthaThoha(1983:255)Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin,artinya memiliki
Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya

KartiniKartono(1994:33)Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya    kecakapan dan kelebihan di satu bidang,sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.•
HenryPrattFaiechild(1994:33)Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku social dengan mengatur,mengarahkan,mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,kekuasaan dan posisi.Dalam pengertian yang terbatas,pemimpin ialah seorang yang membimbing,memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan akseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya
DEFINISI KEPEMIMPINAN•GeorgeR.Terry(1998:17)Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.•OrdwayTead(1929)Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya
•Rauch&Behling(1984)Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan.•Katz&Kahn(1978)Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada,dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.•Hemhill& Coon (1995) Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama(shared goal)

Definisi kepemimpinan berimplikasi. •Kepemimpinan adalah fenomena antara pemimpin, pengikut dan Situasi
Kepemimpinan adalah ilmu dan juga seni
Kepemimpinan adalah suatu proses dan bukan posisi
Kepemimpinan adalah rasional dan juga emosi
BEDA PEMIMPIN DAN PIMPINAN•DalamBahasaInggerispemimpin= leader sedangkan pimpinan= manager, eksekutifatau administrator•Kegiatan pimpinan= management sedangkan kegiatan pemimpin= leadership (kepemimpinan) •Pimpinan diangkat oleh atasan(titular leader) sedangkan pemimpin tumbuh dan muncul dari bawah(real leader)•Pimpinan mengunakan authority, power, perintah,paksan, force dan kekuatan resmi sedangkan pemimpin mengunakan kualitas hubungan/interaksi(persuasi, pengaruh, wibawa, kekeluargaan, tidakresmi)•Pimpinan berfokus pada kepentingan organisasi sedangkan pemimpin berfokus pada kepentingan pribadi yg bisa juga merupakan kepentingan bersama.


BEDA PEMIMPIN DAN MANAJER Bennis and Nanus (1995). •Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat("managers are people who do things right and leaders are people who do the right thing, ").•Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin


Saturday, 14 July 2012

MENJADI PENGUASA NASIB


Menjadi Penguasa Nasib


Sejatinya kita semua adalah penguasa nasib kita sendiri. Nasib kita diserahkan hampir sepenuhnya kepada kita oleh Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah nasib seseorang hingga orang itu sendiri yang mengubah nasibnya. 

Stephen Covey penulis best seller The 7 Habits of Highly Effective People memperkenalkan sebuah prinsip yang menerangkan hal ini. Prinsip itu adalah 90/10. Anda mungkin sudah tahu prinsip ini tapi mari kita perjelas lagi. Dr. Covey menjelaskan bahwa 10% dari hidup kita ditentukan oleh keadaan dari luar. Keadaan yang tidak bisa kita kontrol. 

Tapi 90% hidup kita selanjutnya berada di tangan kita sendiri. Melalui respon kita terhadap keadaan itu. Respon tertentu akan menghasilkan kondisi tertentu. Satu keadaan yang sama, disikapi dengan respon yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.

Dua orang sama-sama kehilangan dompet. Orang pertama menggerutu dan mengeluh. Sepanjang hidupnya menjadi sial. Sebab ia pikir ia orang yang sial. Orang kedua sebaliknya menerima kejadian ini dengan lapang hati. Ia mengambil hikmahnya. Ia akan berusaha lebih hati-hati selanjutnya. 

Keduanya sama-sama kehilangan dompet. Tapi reaksinya berbeda. Menghasilkan kehidupan yang berbeda bukan?

Lihatlah betapa baiknya Tuhan. Di atas semua kuasanya, ia hanya mengambil 10% hidup kita, sisanya 90% ia serahkan kepada kita masing-masing. Sekarang, tergantung diri kita, mau di bawa kemana hidup kita ini. Kitalah yang menentukan.

Menjadi penguasa nasib berarti mengambil 90% kuasa diri kita itu untuk menjadi manusia yang kita impikan. Sekarang putuskanlah untuk menjadi manusia sukses. Tentukan sendiri sukses seperti apa yang Anda inginkan. Maka Anda akan menjadi penguasa nasib Anda sendiri. 

Tony Robbins, motivator ternama dunia mengatakan bahwa keputusan kita terhadap 3 hal :
1. Keputusan kita untuk mengarahkan fokus pikiran kita. 
2. Keputusan kita untuk mengartikan segala sesuatu.
3. Keputusan kita untuk menentukan tindakan kita dalam menyikapi keadaan.

Tony Robbins, juga lebih memperjelas maksud Stephen Covey di atas. Keadaan memang di luar kendali kita. Sisanya tergantung pada reaksi kita. Jika Anda bingung reaksi seperti apa yang dimaksud, itulah yang dimaksud Tony Robbins di atas. Bahwa 1) fokus kita, negatif atau positif, kita yang tentukan, 2) arti (hikmah) apa yang kita ambil dari keadaan itu, 3) apa yang kita lakukan untuk menindaklanjuti keadaan tersebut

MENJADI PENGUASA NASIB


Menjadi Penguasa Nasib


Sejatinya kita semua adalah penguasa nasib kita sendiri. Nasib kita diserahkan hampir sepenuhnya kepada kita oleh Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah nasib seseorang hingga orang itu sendiri yang mengubah nasibnya. 

Stephen Covey penulis best seller The 7 Habits of Highly Effective People memperkenalkan sebuah prinsip yang menerangkan hal ini. Prinsip itu adalah 90/10. Anda mungkin sudah tahu prinsip ini tapi mari kita perjelas lagi. Dr. Covey menjelaskan bahwa 10% dari hidup kita ditentukan oleh keadaan dari luar. Keadaan yang tidak bisa kita kontrol. 

Tapi 90% hidup kita selanjutnya berada di tangan kita sendiri. Melalui respon kita terhadap keadaan itu. Respon tertentu akan menghasilkan kondisi tertentu. Satu keadaan yang sama, disikapi dengan respon yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.

Dua orang sama-sama kehilangan dompet. Orang pertama menggerutu dan mengeluh. Sepanjang hidupnya menjadi sial. Sebab ia pikir ia orang yang sial. Orang kedua sebaliknya menerima kejadian ini dengan lapang hati. Ia mengambil hikmahnya. Ia akan berusaha lebih hati-hati selanjutnya. 

Keduanya sama-sama kehilangan dompet. Tapi reaksinya berbeda. Menghasilkan kehidupan yang berbeda bukan?

Lihatlah betapa baiknya Tuhan. Di atas semua kuasanya, ia hanya mengambil 10% hidup kita, sisanya 90% ia serahkan kepada kita masing-masing. Sekarang, tergantung diri kita, mau di bawa kemana hidup kita ini. Kitalah yang menentukan.

Menjadi penguasa nasib berarti mengambil 90% kuasa diri kita itu untuk menjadi manusia yang kita impikan. Sekarang putuskanlah untuk menjadi manusia sukses. Tentukan sendiri sukses seperti apa yang Anda inginkan. Maka Anda akan menjadi penguasa nasib Anda sendiri. 

Tony Robbins, motivator ternama dunia mengatakan bahwa keputusan kita terhadap 3 hal :
1. Keputusan kita untuk mengarahkan fokus pikiran kita. 
2. Keputusan kita untuk mengartikan segala sesuatu.
3. Keputusan kita untuk menentukan tindakan kita dalam menyikapi keadaan.

Tony Robbins, juga lebih memperjelas maksud Stephen Covey di atas. Keadaan memang di luar kendali kita. Sisanya tergantung pada reaksi kita. Jika Anda bingung reaksi seperti apa yang dimaksud, itulah yang dimaksud Tony Robbins di atas. Bahwa 1) fokus kita, negatif atau positif, kita yang tentukan, 2) arti (hikmah) apa yang kita ambil dari keadaan itu, 3) apa yang kita lakukan untuk menindaklanjuti keadaan tersebut

MENJADI PENGUASA NASIB


Menjadi Penguasa Nasib


Sejatinya kita semua adalah penguasa nasib kita sendiri. Nasib kita diserahkan hampir sepenuhnya kepada kita oleh Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa ia tidak akan mengubah nasib seseorang hingga orang itu sendiri yang mengubah nasibnya. 

Stephen Covey penulis best seller The 7 Habits of Highly Effective People memperkenalkan sebuah prinsip yang menerangkan hal ini. Prinsip itu adalah 90/10. Anda mungkin sudah tahu prinsip ini tapi mari kita perjelas lagi. Dr. Covey menjelaskan bahwa 10% dari hidup kita ditentukan oleh keadaan dari luar. Keadaan yang tidak bisa kita kontrol. 

Tapi 90% hidup kita selanjutnya berada di tangan kita sendiri. Melalui respon kita terhadap keadaan itu. Respon tertentu akan menghasilkan kondisi tertentu. Satu keadaan yang sama, disikapi dengan respon yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.

Dua orang sama-sama kehilangan dompet. Orang pertama menggerutu dan mengeluh. Sepanjang hidupnya menjadi sial. Sebab ia pikir ia orang yang sial. Orang kedua sebaliknya menerima kejadian ini dengan lapang hati. Ia mengambil hikmahnya. Ia akan berusaha lebih hati-hati selanjutnya. 

Keduanya sama-sama kehilangan dompet. Tapi reaksinya berbeda. Menghasilkan kehidupan yang berbeda bukan?

Lihatlah betapa baiknya Tuhan. Di atas semua kuasanya, ia hanya mengambil 10% hidup kita, sisanya 90% ia serahkan kepada kita masing-masing. Sekarang, tergantung diri kita, mau di bawa kemana hidup kita ini. Kitalah yang menentukan.

Menjadi penguasa nasib berarti mengambil 90% kuasa diri kita itu untuk menjadi manusia yang kita impikan. Sekarang putuskanlah untuk menjadi manusia sukses. Tentukan sendiri sukses seperti apa yang Anda inginkan. Maka Anda akan menjadi penguasa nasib Anda sendiri. 

Tony Robbins, motivator ternama dunia mengatakan bahwa keputusan kita terhadap 3 hal :
1. Keputusan kita untuk mengarahkan fokus pikiran kita. 
2. Keputusan kita untuk mengartikan segala sesuatu.
3. Keputusan kita untuk menentukan tindakan kita dalam menyikapi keadaan.

Tony Robbins, juga lebih memperjelas maksud Stephen Covey di atas. Keadaan memang di luar kendali kita. Sisanya tergantung pada reaksi kita. Jika Anda bingung reaksi seperti apa yang dimaksud, itulah yang dimaksud Tony Robbins di atas. Bahwa 1) fokus kita, negatif atau positif, kita yang tentukan, 2) arti (hikmah) apa yang kita ambil dari keadaan itu, 3) apa yang kita lakukan untuk menindaklanjuti keadaan tersebut

Pages